Thursday, 30 April 2015

Laju Kevin Durant Terhenti


(foto: ist)

Dikabarkan, Kevin Durant harus absen membela Oklahoma City Thunder hingga akhir musim NBA 2014/15 ini. Ia harus menjalani proses pemulihan pasca menjalani operasi pemulihan cedera kaki kanannya. Oktober tahun lalu, pemain bola basket peraih MVP tahun lalu ini mengalami cedera patah tulang di pangkal kelingking kanannya. Tak pelak operasi pun harus dilakukan.

Namun, sayangnya, operasi saat itu belum memulihkan kondisi cedera Durant secara sempurna. Bahkan kondisi cedera Durant berangsur-angsur memburuk dan tidak ada progres. Oleh sebab itu, terpaksa ia harus menjalani prosedur cangkok tulang.

"Kami tahu pasti setiap orang kecewa atas cederanya Kevin Durant, tetapi kami telah diyakinkan bahwa prosedur pencakokan tulang ini dapat mempertahankan kesehatan dan stabilitas seorang pemain dalam jangka panjang," ujar Presti.

Cedera KD yang untuk kesekian kali ini, mengundang simpati banyak bintang NBA, salah satunya adalah LeBron James. "Kami berdua bersaudara. Ia (Durant) berarti banyak dalam permainan ini dan tentu berarti besar bagi keluarga OKC, dan saya berharap yang terbaik untuknya dan semoga ia cepat pulih."

Bagi para pecinta NBA, tentu kehilangan sosok Durant sebuah kerugian besar karena permainannya yang selalu impresif. Semoga lekas sembuh, KD!


Si Kutu Loncat Pindah ke Clippers


(foto: ist)

Sungguh lucu perjalanan karir seorang Nate Robinson. Juara tiga kali kontes slam dunk ini sudah berkali-kali pindah klub. Jika ditotal, maka Robinson sudah memperkuat 7 tim berbeda di sepanjang karirnya di NBA. Sebut saja New York Knicks (2005-2010), Boston Celtics (2010-2011), Oklahoma City Thunder (2011), Golden State Warriors (2012), Chicago Bulls (2012-2013), Denver Nuggets (2013-2015), dan terakhir Los Angeles Clippers (2015).

Pelatih Clippers, Doc Rivers, menarik Robinson karena salah satu pemain andalannya, Jamal Crawford, menderita cedera betis kanan, minggu lalu. "Saya perlu pemain yang berpengalaman. Kami membutuhkan kemampuan dan pengalaman Nate (Robinson). Saya tahu Nate sebab saya dulu sempat melatihnya," kata Rivers.

Rivers pernah melatih point guard dengan tinggi 175 cm ini saat dirinya masih melatih Boston Celtics sekitar lima tahun lalu. Mendapatkan kesempatan emas ini, Robinson mengaku senang dan akan membayar kepercayaan sang pelatih. Tentu menarik ditunggu kolaborasi duo pemain bola basket guard antara Chris Paul dengan Nate Robinson menghancurkan pertahanan tim lawan. 

Korver, Three Point Shot Tiga Kali Beruntun


(foto: ist)

Jika ada salah satu pemain bola basket NBA yang namanya tengah melambung, maka Kyle Korver bisa masuk ke dalam 10 besar. Memulai karir profesionalnya bersama tim Philadelphia 76ers pada tahun 2003, serta pernah juga memperkuat Utah Jazz dan Chicago Bulls, bisa dikatakan performa terbaik Korver keluar setelah memperkuat Atlanta Hawks, khususnya musim ini.

Korver dikenal sebagai swingman yang mempunyai kapasitas shooting yang hebat. Tembakan tiga angkanya selalu memukau. Three point shot baginya sudah seperti bernapasnya orang-orang normal. Salah satunya terlihat saat Hawks mengalahkan Milwaukee Bucks 101-88, dalam partai lanjutan liga NBA beberapa waktu lalu.

Ia sukses mencetak three point shot dari arah manapun. Pebasket veteran berusia 34 tahun ini mampu membuat tembakan yang mustahil, menjadi terlihat mudah. Di laga ini, bahkan ia mampu mencetak three point shot sebanyak tiga kali berturut-turut dari berbagai sudut lapangan. Luar biasa!


Si Jenggot Lebat Bawa Rockets ke Semifinal


(foto: sportsonearth)

Houston Rockets sukses meraih kemenangan ke-4 atas Dallas Mavericks, sehingga mereka berhak lolos ke babak semifinal. Pemain bola basket nyentrik, James Harden, memimpin timnya bermain apik. Ia sendiri berhasil menyumbang 28 poin dan 8 assist. Bermain di markas sendiri, Toyota Center, membuat para penggawa Rockets bermain lepas sehingga mereka mampu mengalahkan Mavericks dengan skor akhir 103-94.

Tak hanya memberikan kemenangan, Harden juga berhasil memberikan atraksi yang memikat mata para penonton. Seolah ia melakukan gaya streetball di tengah pertandingan basket konvensional. Dalam suatu momen, Harden mendemonstrasikan no look pass, yang dilanjutkan dengan sebuah dunk apik dari Terrence Jones. Jadi, sah-sah saja jika Harden dianggap cukup pantas terpilih menjadi MVP musim ini.

Dwight Howard, center Rockets yang sempat absen lama karena cedera, juga menampilkan performa cemerlang. Dalam pertandingan ini, Howard membukukan double-double yakni 18 poin dan 19 rebound. 


Spurs Bersaing Sengit dengan Clippers


(foto: streaming-foot.me)
Tidak mudah bagi San Antonio Spurs mengalahkan LA Clippers dalam lanjutan babak play off. Bermain di Staples Center, Rabu (29/4), Spurs cukup kesulitan meladeni tuan rumah sehingga sempat tertinggal 53-54 di kuarter kedua. Keberuntungan dianggap pihak Spurs yang menyelamatkan timnya.

"Saya bisa katakan bahwa kami mendapatkan keberuntungan di pertandingan ini," kata Manu Ginobili, pemain bola basket asal Argentina, yang telah cukup lama membela Spurs.

Pencetak angka tertinggi di pertandingan ini dipegang oleh pemain Clippers, Blake Griffin, dengan 30 poin. Griffin juga mampu menghasilkan 14 rebound. Kegemilangan Blake Griffin. Point guard Chris Paul menyusul di belakangnya dengan raihan 19 poin. Sedangkan di pihak Spurs, Tim Duncan memimpin raihan angka dengan 21 poin, Kawhi Leonard 18 poin, dan Tony Parker menorehkan 13 poin.






Tuesday, 28 April 2015

Cavaliers Lanjutkan Tren Positif


(foto: hoopshabit.com)

Torehan positif sukses dihasilkan oleh Cleveland Cavaliers. Tim yang diasuh oleh David Blatt ini berhasil mengalahkan tim tuan rumah Milwaukee Bucks 104-99 dalam partai lanjutan NBA, Kamis (9/4). Bisa dikatakan Cavaliers mendominasi dari awal hingga akhir kuarter.

Point guard Cavaliers, Kyrie Irving menjadi aktor utama atas kemenangan timnya dengan raihan 27 poin dan 9 assist. Sedangkan pemain bola basket bintang, LeBron James, turut menyumbangkan 21 poin tambahan bagi Cavaliers. Kemudian di pihak seberang, Michael Carter-Williams dan Zaza Pachulia menghasilkan 30 poin dan 19 poin bagi Bucks.

Kini, Cavaliers tengah berada di peringkat kedua klasemen wilayah Timur. Mereka juga sudah menyimpan tiket babak play-off. Sedangkan Bucks sekarang masih berada di peringkat keenam klasemen wilayah Timur.

Chicago Bulls Tim NBA Terpopuler


(foto: nba.com)

Chicago Bulls sukses menempati urutan teratas dalam daftar angka penjualan merchandise keseluruhan tim NBA. Ini merupakan pencapaian pertama Bulls sejak mereka pernah menduduki peringkat pertama atas penjualan merchandise, pada musim 2011/12 lalu. 

Tidak heran, mengingat pemain bola basket asuhan Tom Thibodeau merupakan tim penuh historis dan prestasi sehingga memiliki banyak penggemar yang tersebar di seluruh belahan dunia. Di musim ini mereka juga menjadi kandidat utama dalam meraih gelar championship. Joakim Noah cs menjadi penantang serius NBA di tahun ini.

Di sisi lain, cukup aneh tidak ada nama San Antonio Spurs, sang juara bertahan, dan finalis NBA musim lalu, Miami Heat, di deretan 5 besar daftar penjualan merchandise terbaik ini. Posisi mereka digantikan oleh Cleveland Cavaliers, Golden State Warriors, LA Lakers, dan Oklahoma City Thunder yang berada di bawah Bulls.

Berikut adalah daftar tim terpopuler berdasarkan penjualan merchandise:

1. Chicago Bulls
2. Cleveland Cavaliers
3. Golden State Warriors
4. Los Angeles Lakers
5. Oklahoma City Thunder
6. San Antonio Spurs
7. New York Knicks
8. Miami Heat
9. Boston Celtics
10. Los Angeles Clippers

Kobe Ledek LeBron


(foto: ist)
Masihkah pertandingan antara LA Lakers melawan Cleveland Cavaliers masih layak disebut sebagai big match? Mengingat posisi Lakers yang tengah terpuruk di musim ini, rasanya sebutan pertandingan besar tidak cocok untuk saat ini. Namun, akan selalu ada cerita jika Kobe Bryant dan LeBron James berduel di atas lapangan.

Di laga tersebut, LeBron menjadi bintang lapangan dengan mencatatkan angka tertinggi, 36 poin. Sedangkan sang senior, Kobe Bryant, hanya mampu mengemas 19 poin bagi timnya. Akan tetapi, superstar tetap lah seorang manusia, yang tidak pernah luput dari kesalahan

Hal ini terlihat ketika Cavaliers melakukan fastbreak cepat ke daerah pertahanan Lakers. Irving membuka serangan dengan memberikan passing alley oop kepada LeBron. LeBron, pemain bola basket berposisi small forward tersebut, langsung berinisiatif melakukan dunk. Namun sayang, niat ia melakukan dunk menemui kegagalan. Bola malah memantul ring, dan keluar dari lapangan. Kobe pun tertawa melihat hal tersebut. 

Panasnya tensi laga seketika mencair ketika dua bintang NBA tersebut saling melempar canda dan senyum. RESPECT!




Nets Pecundangi Cavaliers


(foto: ist)


Duel sengit tersaji dalam partai lanjutan NBA musim 2014/15. Brooklyn Nets susah payah berhasil mengalahkan Cleveland Cavaliers dengan skor 106-98. Sampai akhir kuarter kedua, Nets hanya mampu mengungguli Cavaliers tipis 57-56. Namun, di kuarter ketiga, Irving cs sempat unggul 79-78 sebelum akhirnya disamakan angkanya oleh free throw shot Jarett Jack (point guard Nets).

Situasi mulai bisa ditebak, di kuarter keempat, ketika Cavaliers tunduk oleh dominasi skuad asuhan Lionel Hollins tersebut. Pasukan David Blatt tersebut hanya mampu menambah 19 poin tambahan, sedangkan Nets mampu mencetak 27 poin. Padahal, pemain bola basket andalan Cavaliers, Kyrie Irving menjadi pencetak angka tertinggi, yakni 26 poin di laga ini. 

"Tidak ada alasan apapun. Yang jelas, tim mereka (Nets) bermain lebih baik dari kami malam ini," aku King James. Senada dengan LeBron, pelatih Cavaliers, David Blatt, juga menyesali permainan buruk anak asuhnya. "Kami tidak bermain bagus hari ini. Kami tidak bermain seperti biasanya."

Rambut Nick Young Mirip Cacing


(foto: ist)

Nick Young kini tampil dengan gaya rambut baru. Kekasih rapper seksi Iggy Azalea ini kini memiliki gaya rambut keriwil-keriwil kecil. Melihat penampilan nyentrik anak asuhnya tersebut, Byron Scott (pelatih LA Lakers) meledek Young.

"Sepertinya, ia (Young) baru saja kalah bertaruh, makanya terdapat sekelompok cacing di atas kepalanya," canda Scott. 

Cukup unik melihat fakta bahwa hubungan antara pelatih dan pemain yang umumnya kaku, namun itu tidak terjadi di antara Byron Scott dengan Nick Young. Bahkan Young menanggapi pernyataan sang pelatih dengan candaan berbau "pembalasan". Pemain bola basket berusia 29 tahun ini meledek kepala pelontos Scott. "Ia (Scott) berkata seperti itu karena iri, rambutnya sudah lama tidak pernah tumbuh kembali."

Stigma hubungan kaku antara pelatih dengan para pemainnya ternyata tidak terjadi pada Scott dengan Young. Bahkan, Young sendiri menanggapi pernyataan sang pelatih dengan candaan sekaligus meledek balik. "Ia (Scott) bisa berkata seperti itu karena iri, rambutnya sudah lama tidak pernah tumbuh," kata Young. Scott memang memiliki kepala plontos.

Kembali membahas tentang rambutnya, Young menyatakan bagaimana ia mendapatkan inspirasi. "Suatu waktu saya sedang berada di rumah dan menonton film Booty Call dan saya berkata bahwa gaya rambut Jaime Foxx keren, dan saya ingin mencoba bergaya seperti itu."


Wednesday, 15 April 2015

Nike atau Under Armour?


(foto: sneaker411.com)

Salah satu produsen apparel terkemuka di dunia, Adidas, telah memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak kerjasamanya dengan NBA. Durasi kontrak kedua pihak ini hanya sampai musim 2016/17. "Kami memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak kerjasama kami dengan pihak NBA," begitu rilis Adidas.

Adidas telah memutuskan untuk merampingkan bisnis, berinvestasi di sektor lain, serta membangun strategi baru ke depannya. Namun, bukan berarti Adidas melepas perannya di NBA begitu saja. Adidas menyatakan bahwa mereka tetap akan mendukung atau mengendorse lebih banyak pemain bola basket NBA di masa depan. Saat ini, beberapa bintang NBA yang telah diendorse oleh NBA di antaranya Derrick Rose (Chicago Bulls), Damian Lillard (Portland Trali Blazers), juga John Wall (Washington Wizards).

Lalu, kira-kira siapa yang akan menggantikan Adidas sebagai sponsor utama jersey NBA di tahun 2017? Nama Nike dan Under Armour menjadi dua yang terdepan. Khusus untuk Nike, merk apparel raksasa ini sempat menjadi sponsor Jersey NBA sebelum akhirnya di tahun 2014 digantikan oleh Adidas.




Bigmatch: Warriors Kalahkan Hawks


(foto: atlallday.com)

Kamis (19/3), Golden State Warriors berhasil mengalahkan Atlanta Hawks dengan skor 114-95. Pemain bola basket Stephen Curry menjadi bintang lapangan dengan raihan double-doublenya, 16 poin dan 12 assist. Kolaborasi dua forward Draymond Green dan Harrison Barnes juga tampil apik dengan sumbangan 43 poin bagi Warriors di pertandingan ini.

Kemenangan ini seolah menjadi sweet revenge bagi Warriors yang pada pertemuan pertama dipaksa menyerah oleh Hawks dengan skor 124-116. Curry pun menyatakan kepuasannya bisa mengalahkan musuh bebuyutannya tersebut. "Kami jelas ingin mengalahkan mereka sebab mereka telah memberikan hasil buruk bagi kami di Atlanta waktu itu."

Sebagai catatan, Golden State Warriors begitu superior ketika bermain di kandang mereka sendiri, Oracle Arena. Di sana mereka berhasil menghasilkan 31 kemenangan dan hanya mengalami 2 kekalahan saja. Jadi, tim-tim NBA lain harus waspada tiap kali bertandang ke markas Warriors.


Allen Iverson Ingin Kembali ke Sixers


(foto: ist)

Allen Iverson baru-baru ini menyatakan minatnya untuk kembali memperkuat Philadephia 76ers di NBA, tetapi yang jelas bukan sebagai pemain bola basket. Di usianya yang sudah menginjak 39 tahun, Iverson cukup tahu diri menilai kondisi fisiknya saat ini. 

Di usianya yang sudah menginjak 39 tahun, Iverson tentu cukup "tahu diri" untuk tidak kembali ke Sixers sebagai pemain. Ia sangat menginginkan jabatan staf di departemen front office tim yang teramat dicintainya tersebut.

"Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan para fans Sixers, kota ini (Philadelphia) dan juga organisasi tim," ujar Iverson, yang kerap menganggap dirinya sebagai seorang "Sixer for Life". Ketertarikan Iverson terhadap jabatan itu cukup masuk akal, di mana ia, sebagai fans berat Philadelphia 76ers, ingin sekali menuangkan segala idenya demi kemajuan tim.

Ini seperti suatu kemajuan tersendiri bagi seorang Iverson. Sifatnya yang 'bengal' dan kontroversial ini memang harus diredam dengan mengikuti ragam kegiatan formal. Siapa tahu, ini bisa menjadi batu loncatan karir Iverson untuk menjadi pelatih hebat di masa mendatang.


James Harden dan LeBron James Berkelahi


(foto: ist)

Selasa (3/3) Houston Rockets berhasil mengalahkan Cleveland Cavaliers dengan skor 105-103. Namun, bukan itu topik utama sesungguhnya. Di pertandingan tersebut, Harden kedapatan menendang "bagian terlarang" LeBron James, saat keduanya berebut bola. Hasilnya, Harden mendapatkan flagrant foul atas tindakan negatifnya itu. 

Di kuarter ketiga, Rockets sedang mengungguli Cavaliers 78-67. LeBron mencoba rebut bola dari penguasaan Harden dengan sengit sekali, hingga menyebabkan Harden terjatuh ke lantai lapangan. Kemudian, secara reflek Harden menendang bagian selangkangan LeBron. Keributan kecil pun tak terhindarkan, sebelum akhirnya kedua pemain bola basket andal itu dipisahkan oleh rekan-rekan setim mereka.

"Itu bukan permainan basket dan pengurus liga sudah sepatutnya melihat hal ini. Saya juga bingung kenapa ia (Harden) bisa melakukan hal tersebut," ujar LeBron. 

Tensi laga di atas lapangan ternyata dapat membuat segala sesuatunya mungkin. Padahal, Harden dan LeBron berteman baik di luar lapangan, dan pernah menjadi partner di timnas basket Amerika Serikat. Atas tindakannya ini, Harden harus menerima konsekuensi berupa hukuman larangan bermain di satu pertandingan.



Kevin Garnett Ngefans Chelsea FC


(foto: ist)

Berbicara tentang olahraga basket dan sepakbola selalu menarik. Kedua olahraga tersebut tentu memiliki cara bermain yang berbeda, dan yang pasti memiliki fans masing-masing. Tapi bagaimana jadinya kalau ternyata pemain bola basket NBA menyukai sepakbola?

Seperti diketahui, banyak bintang NBA banyak yang menjalin persahabatan dengan bintang sepakbola. Sebut saja Steve Nash dan Tony Parker yang berkawan dekat dengan Thierry Henry, legenda sepakbola Arsenal asal Prancis. Selain itu, ada power forward milik Chicago Bulls, Pau Gasol, yang juga berteman dengan pemain sepakbola asal Spanyol, Carles Puyol dan Pique.

Kali ini pemain NBA yang akan dibahas adalah forward Minnesota Timberwolves, Kevin Garnett. Ia adalah fans berat klub BPL, Chelsea. Sebagai klub sepakbola raksasa Inggris dan Eropa, Chelsea memang memiliki fanbase besar di seantero dunia. Pernah suatu kali Garnett bertemu para pemain Chelsea yang sedang menjalani tur pramusim di Amerika. Ada momen menarik saat pemain bertahan merangkap kapten Chelsea, John Terry, memberikan jersey Chelsea kepada Garnett.  

Sontak saja pebasket  berusia 38 tahun ini pun senang bukan kepalang, ditambah jersey tersebut bertuliskan nama GARNETT di punggungnya. Eks andalan Boston Celtics ini pun kini menjadi sahabat Didier Drogba, striker Chelsea. Ya, Garnett yang semasa remaja sempat menekuni sepakbola ini bahkan pernah rela menyambangi training ground Chelsea, saat skuad Mourinho tersebut ketika sedang menjalani latihan di Los Angeles, demi menemui sahabatnya itu.

Pebasket Wanita Inspiratif Ini Meninggal Dunia


(foto: wcpo.com)

Dunia basket tengah berduka. Salah satu putri terbaiknya, Lauren Hill, meninggal dunia setelah berjuang lama melawan tumor otak yang dideritanya. Memang tidak banyak orang yang mengetahui kiprah Hill semasa hidupnya. Hill terakhir tercatat sebagai mahasiswa tahun pertama dan menjadi pemain bola basket tim Universitas Mount St. Joseph.

Hill bukanlah wanita yang lemah dan menyerah dengan keadaan. Kendati sudah divonis sakit parah, ia tetap semangat berjuang. Gadis kelahiran Ohio ini bahkan juga menunjukkan kemuliaan hatinya, dengan membentuk program penggalangan dana untuk membiayai penelitian penyakit tumor dan kanker. Hingga bulan Maret lalu, penggalangan dana ini menghasilkan nominal 2 Milyar rupiah.

"Setelah seseorang didiagnosa penyakit parah seperti ini, tentu perspektif Anda mengenai hidup dan cara Anda menilai sesuatu pasti akan berubah," ujar Hill semasa hidupnya. Di kesempatan lain, ia juga menunjukkan keteguhan dan kebesaran hatinya dalam menyikapi penyakit yang dideritanya. "Saya ingin semua orang tahu bahwa saya tidak akan pernah menyerah."

Akan tetapi, pada akhirnya takdir berkata lain. Jumat (10/4), Hill meninggal dunia di usia 19 tahun. Kepergiannya pun meninggalkan kesan mendalam bagi orang-orang terdekatnya seperti pelatih basket, rekan setim, dan tentu keluarganya. 




Selisih Pendapat antara Barkley dan Worthy


(foto: eaglerising.com)

Tak usah disangsikan lagi kapasitas Kobe Bryant sebagai salah satu pemain bola basket terhebat yang pernah terlahir di NBA. Hampir semua capaian prestasi telah ia raih, membuat namanya bisa disejajarkan dengan legenda lainnya seperti Michael Jordan, Larry Bird, hingga Magic Johnson. Namun, pada kenyataannya rentetan cedera menghantui Kobe di ujung karirnya, sehingga banyak orang yang menganggap daya magis Kobe telah pudar.

Terakhir, orang yang menyetujui hal tersebut adalah Charles Barkley. Legenda Phoenix Suns ini memancing kemarahan fans Lakers dengan mengeluarkan pernyataan yang kejam tanpa basa-basi. "Karirnya (Kobe) sudah habis dan Lakers pun sudah tamat."

Barkley seperti mengajak para fans Lakers untuk mencoba realistis. Bahwa sudah seharusnya Lakers melepaskan diri dari ketergantungan pada sosok Kobe. Sebab sudah terbukti, ketika Kobe cedera panjang musim lalu dan hanya bermain sebanyak 6 pertandingan sepanjang musim, prestasi LA Lakers merosot tajam. Bahkan Lakers pun tak mampu masuk ke babak play off. Kondisi yang amat sangat ironis bagi tim sekelas Lakers.

Namun, ada legenda lain yang ternyata masih membela Kobe. Eks andalan Lakers di era 80an, James Worthy, menyatakan hal sebaliknya. Ia meyakini bahwa Kobe tetap akan bertahan dan mengenyahkan semua keraguan orang tentang dirinya. 

"Saya pikir ia akan kembali dalam level kondisi All Star player. Meskipun ia mungkin harus mengubah sedikit gaya permainannya. Byron Scott (pelatih LA Lakers) sangat mengerti Kobe dan tahu benar bagaimana menyatakan hal tersebut kepadanya."


Tim Duncan cs Raih 11 Kemenangan Beruntun


(foto: ist)

San Antonio Spurs tengah menjalani performa terbaiknya. Mereka berhasil menorehkan 11 kemenangan beruntun kala mengalahkan Phoenix Suns 107-91, Senin (13/4), dalam partai lanjutan NBA 2014/15. Pemain bola basket Spurs, Tim Duncan, menjadi aktor utama dengan mencetak angka tertinggi 22 poin sekaligus 10 rebound. Sedangkan rekannya, Tony Parker, berhasil menyumbang 10 poin.

Uniknya, Duncan sempat galau pada malam sebelum pertandingan berlangsung. "Semalam saya gelisah memikirkan laga ini, dan apa yang harus saya lakukan. Kemudian, saya mengirimkan pesan kepada Parker agar memberi saya saran, sebab dia selalu tahu," kata Duncan. 

Hubungan persahabatan di antara keduanya memang layak ditiru. Mereka mampu menjadi partner sejati di dalam maupun di luar lapangan. Spurs kini sudah mengantongi tiket ke babak play off, dan masih bertengger kokoh di peringkat kedua klasemen wilayah Barat. Sedangkan sebaliknya, Suns telah dipastikan tak lolos ke babak play off karena hingga kini masih tertahan di peringkat ke-10 di klasemen wilayah Barat.


Tony Parker Pimpin Spurs Raih Kemenangan


(foto: airalamo.com)

San Antonio Spurs bak raksasa yang sudah terbangun dari tidurnya. Sempat terpuruk di awal musim, sang juara bertahan menggila jelang babak play-off berlangsung. Mereka berhasil meraih sembilan kemenangan berturut-turut, ketika mengalahkan Houston Rockets 110-98, Kamis (9/4). 

Dominasi Tim Duncan cs sudah jelas tampak terlihat sejak awal. Di akhir kuarter kedua saja, mereka sudah mengungguli Rockets dengan skor 57-53. Sedangkan di kuarter ketiga, Spurs semakin memperlebar jarak dari rivalnya tersebut menjadi 85-71. Hingga akhir kuarter keempat, James Harden cs tak kuasa menahan laju Spurs. Tony Parker menjadi bintang lapangan dengan torehan 27 poinnya.

"Dia (Parker) bermain dengan baik," kata Gregg Popovich, pelatih Spurs, memuji pemain bola basket asal Prancis tersebut. 

Dengan ini Spurs kini menduduki peringkat ke-6 di klasemen wilayah Barat. Sedangkan Rockets masih bertengger di peringkat ke-3 klasemen wilayah Barat.

Torehan 50 Poin James Harden


(foto: ohmyread.com)

Kamis (19/03), menjadi hari bersejarah bagi James Harden. Pemain bola basket nyentrik ini mencetak angka tertinggi di sepanjang karirnya, yakni 50 poin, saat timnya, Houston Rockets menumpas Denver Nuggets 118-108. Di pertandingan tersebut, Harden juga menorehkan double-double karena ia juga menghasilkan 10 rebound.

Harden tampil begitu menggila. Mungkin saja itu juga dikarenakan oleh faktor kedatangan Hakeem Olajuwon dan Clyde Drexler, yang menonton dari pinggir lapangan. Olajuwon dan Drexler adalah dua legenda Rockets yang pernah memberikan gelar championship bagi timnya tersebut di tahun 1994 dan 1995.

Pujian datang dari arsitek utama Houston Rockets, Kevin Mc Hale, seusai laga. "Tentu sangat sulit bisa mencetak 50 poin dalam satu pertandingan dan ini merupakan sesuatu yang tidak semua orang mampu melakukannya."
Tidak selesai sampai di situ, ujian pun datang dari pihak lawan atas penampilan hebat Harden. "Jelas, ia (Harden) akan menjadi MVP tahun ini," kata Randy Foye, guard Nuggets.



Wednesday, 8 April 2015

Cavaliers Susah Payah Kalahkan Nets


(foto: nba.com)
Cleveland Cavaliers harus melalui perjuangan ekstra keras kala menjamu Brooklyn Nets di Quicken Loans Arena, Kamis (19/3). Beruntung, Kyrie Irving cs berhasil mengalahkan Nets 117-92 di akhir laga. Padahal di awal laga, bisa dikatakan mereka bermain buruk, di mana Nets sempat mengungguli Cavaliers 26-23. Di kuarter ini para pemain bola basket Cavaliers mencatatkan 6 turnover.

Di kuarter kedua, mereka perlahan bangkit dan unggul 59-47. Performa positif ini berlanjut di kuarter ketiga ketika skuad asuhan David Blatt ini unggul jauh 94-73. Hingga akhir laga mereka unggul, LeBron James mengakui kesulitan menghadapi Nets. "Pertandingan pertama setelah laga tandang selalu sulit. Kami hanya perlu menemukan ritme permainan."

Dua pemain anyar Cavaliers, JR Smith dan Timothy Mozgov sama-sama menorehkan 17 poin, sedangkan Irving menambahkan 12 poin bagi Cavaliers. 



Banyak Pebasket NBA Benci Griffin?


(foto: ist)
Blake Griffin merupakan pemain bola basket dengan stamina di atas rata-rata, fisik tangguh, determinasi tanpa kompromi, serta memiliki dunk yang powerful. 

Meskipun begitu, tidak berarti dengan atribut lengkapnya tersebut serta merta ia disukai oleh orang lain. Griffin sendiri mengakui bahwa ada beberapa pemain lawan di NBA yang membenci dirinya. Ia juga kerap dicibir oleh para pebasket NBA lainnya karena terlalu sering membintangi iklan TV Komersial. Sebagai catatan, pernah membintangi iklan mobil KIA, dan yang terbaru adalah membintangi iklan GQ magazine.

"Saya cenderung bermain mengandalkan fisik di lapangan, karena saya bertubuh besar, dan saya pikir bahwa terkadang saya terlalu keras mendorong lawan dan saya sama sekali tidak menyadari hal tersebut," ujar Griffin. "Seketika mereka membalas saya, dan saya seperti, 'Oh, Tuhan!' Balasan dan reaksi yang mereka berikan kepada saya bahkan lebih buruk."

Lalu Griffin mencoba menanggapi sindiran Klay Thompson (shooting guard Oklahoma City Thunder) pada babak play off musim lalu, yang kala itu menyebut Griffin seperti Bull in a china shop ketika berada di tengah lapangan. Bull in a china shop adalah sebuah idiom yang kurang lebih bermakna ceroboh, tidak memiliki kendali diri dan cenderung brutal.

Penggawa LA Clippers ini juga merasa bahwa sebagian orang, dalam hal ini lawannya di NBA, bisa saja merasa iri pada dirinya karena kerap membintangi sejumlah iklan komersial. "Dan mungkin secara tidak langsung ini memberikan efek sendiri terhadap perlakuan mereka kepada saya di atas lapangan," tutup Griffin.





Pemain Bola Basket Ini Pensiun

info pertandingan basket | info kompetisi basket

(foto: interaksyon.com)

NBA kehilangan salah satu pebasket pentingnya, yang baru saja memutuskan untuk pensiun dari dunia basket. Ia adalah Steve Nash. Pemain bola basket yang terakhir membela LA Lakers ini memang dalam beberapa tahun terakhir lebih sering berjuang di ruang perawatan ketimbang berjuan di atas lapangan. 

Nash, yang terakhir dibelit cedera punggung ini pernah membela Phoenix Suns dan Dallas Mavericks, sebelum akhirnya memperkuat Lakers tahun 2012 lalu. Namun, bisa dikatakan bahwa bersama Suns lah karirnya memukau, di mana ia mendapatkan gelar MVP sebanyak 2 kali di tahun 2005 dan 2006. Sedangkan bersama Lakers, ia lebih banyak menderita cedera.

"Hadiah terbaik dalam hidup adalah ketika Anda bisa berpartisipasi penuh di dalam sesuatu hal yang amat Anda cintai dan gemari," ujar Nash. Pria berusia 31 tahun ini mengakhiri karirnya dengan torehan 10.335 assist, terbanyak ketiga dalam sejarah NBA, di bawah John Stockton dan Jason Kidd. 

"Saya mungkin tidak akan pernah bermain basket lagi. Ini sungguh menyenangkan sekaligus pahit secara bersamaan. Bahkan saya sudah merindukan bermain basket sejak sekarang, akan tetapi saya tetap akan mencoba sesuatu hal yang baru," ujar Nash. So long, legend!






Pau Gasol Cetak Double-Double


(foto: ist)
Sabtu (4/4), sekali lagi Chicago Bulls membuktikan bahwa mereka tidak bisa menjadi tuan rumah yang baik bagi sang tamu. Detroit Pistons dilumatnya dengan skor 88-82, di United Center. Rivalitas kedua tim membuat pertandingan ini berjalan seru, dengan selisih angka terakhir yang cukup tipis. Pau Gasol bisa dikatakan sebagai pemain terbaik di laga tersebut.

Pemain bola basket berkebangsaan Spanyol ini sukses mencetak double-double, 26 poin dan 10 rebound. "Saya hanya mencoba membayar dua permainan buruk di dua laga terakhir kami," kata Gasol.

Sedangkan bicara tentang rebound, Stan Van Gundy, pelatih Pistons, menyesali kemampuan anak asuhnya dalam hal ini. Pasukan Pistons kalah cukup telak dalam melakukan rebound dibandingkan dengan para pemain Bulls. "Mereka (Bulls) mampu menorehkan 19 offensive rebound, sehingga jelas mereka memenangkan ini ketimbang kami. Kami juga memiliki 18 turnover," ujar Van Gundy tidak bisa menutupi kekecewaannya

Bigman Bulls, Joakim Noah, turut menyumbangkan 6 poin dan 10 assist. Sedangkan Jimmy Butler menghasilkan 18 poin tambahan untuk Bulls. Sedangkan di pihak berlawanan, point guard Pistons, Reggie Jackson, berhasil menorehkan 22 poin bagi timnya.




Ricky Rubio Mundur dari NBA


(foto: fansided.com)

Ricky Rubio divonis harus absen hingga akhir musim ini, setelah menjalani operasi pada lutut kirinya yang cedera. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Flip Saunders, pelatih tim Minnesota Timberwolves. Ia menilai di sisa 6 laga terakhir babak reguler, alangkah lebih baik bila Rubio fokus penuh terhadap pemulihan cederanya.

"Tidak ada gunanya lagi ia (Rubio) bermain. Kami pikir proses rehabilitasi terhadap Rubio yang kami lakukan akan membantunya. Kami betul-betul ingin memastikan bahwa tidak ada hal buruk lain yang terjadi padanya," kata Saunders.

Statistik Rubio saat masih aktif bermain di musim ini adalah 10.3 poin, 5.7 rebound, dan 8.8 assist per game. Sebuah catatan yang kurang bagus. Terpaan cedera memang menghambat performa pemain bola basket Spanyol tersebut di musim ini. Cepat sembuh, Rubio!