Tuesday 31 March 2015

Cavaliers Susah Payah Kalahkan Nets


(foto: nba.com)

Cleveland Cavaliers harus melalui perjuangan ekstra keras kala menjamu Brooklyn Nets di Quicken Loans Arena, Kamis (19/3). Beruntung, Kyrie Irving cs berhasil mengalahkan Nets 117-92 di akhir laga. Padahal di awal laga, bisa dikatakan mereka bermain buruk, di mana Nets sempat mengungguli Cavaliers 26-23. Di kuarter ini para pemain bola basket Cavaliers mencatatkan 6 turnover.

Di kuarter kedua, mereka perlahan bangkit dan unggul 59-47. Performa positif ini berlanjut di kuarter ketiga ketika skuad asuhan David Blatt ini unggul jauh 94-73. Hingga akhir laga mereka unggul, LeBron James mengakui kesulitan menghadapi Nets. "Pertandingan pertama setelah laga tandang selalu sulit. Kami hanya perlu menemukan ritme permainan."

Dua pemain bola basket anyar Cavaliers, JR Smith dan Timothy Mozgov sama-sama menorehkan 17 poin, sedangkan Irving menambahkan 12 poin bagi Cavaliers. 


Kostum Nomor 45 Bulls MJ Kembali Dirilis


(foto: ist)
Sekitar 20 tahun lalu, tepatnya pada tanggal 18 Maret 1995, Michael Jordan mengumumkan bahwa dirinya akan melakukan "comeback" bermain kembali di NBA, setelah sempat pensiun sesaat untuk bermain di liga bisbol. Saat itu sepatah kalimat yang begitu memorable keluar dari mulut sang pemain bola basket legendaris, "I'm Back."

Yang unik adalah ketika tepat di hari debutnya kembali membela Chicago Bulls itu, Jordan tidak mengenakan jersey bernomor 23, melainkan nomor 43. Nomor itu ia pilih untuk menghormati saudara laki-lakinya, Larry, yang kerap mengenakan nomor 43 ketika masih aktif bermain basket. Di pertandingan comebacknya tersebut, Jordan menorehkan 19 poin, 6 assist, dan 6 rebound ketika timnya melawan Indiana Pacers.

Rupanya, jersey bernomor 45 itu akan kembali dirilis dalam rangka perayaan 20 tahun comeback Jordan ke liga NBA bersama Chicago Bulls. Adalah perusahaan sport clothing bernama Mitchell & Ness yang akan menjualnya ke khalayak. Perusahaan clothing asal Amerika Serikat ini sebelumnya sudah menjalin kerjasama dengan Michael Jordan dan the Jordan Brand.

"Kembalinya Michael Jordan ke NBA pada 19 Maret 1995 merupakan momen yang tak bisa dilupakan dalam sejarah NBA. Kami bangga dan merasa terhormat bisa memperingati momen ini dengan menciptakan ulang jersey nomor 45 milik Jordan," ujar Jonathan Yuska, Direktur Mitchell & Ness. 


Ketangguhan Duo Noah-Gasol


(foto: yahoo.com)

Ada pemandangan menarik pada pertandingan antara Cleveland Cavaliers melawan Chicago Bulls di Quickens Arena beberapa saat lalu. Ini kita sedang tidak membicarakan kemenangan Cavaliers atas Bulls, melainkan ada hal lain yang juga cukup penting dijadikan perhatian. Twin tower milik Bulls, Pau Gasol dan Joakim Noah, sempat mempertontonkan kekuatan mereka saat berduel dengan big man lawan, Kevin Love.

Beruntung Bulls kini memiliki Pau Gasol sebagai pendamping Joakim Noah. Eks pemain bola basket LA Lakers ini mampu bermain sebagai center, dan juga apik berperan sebagai pendamping Noah di posisi power forward. Kematangan serta kekuatan fisik pebasket gaek ini juga memperkuat pertahanan Bulls khususnya di bawah ring.

Di awal kuarter pertama, pada posisi unggul 10-9, Cavs mencoba menambah angka dengan terus menyerang Derrick Rose cs. Love yang mendapat bola di low post area, langsung melesat maju menuju ring. Seketika Love melompat hendak melakukan jump shot, bola langsung di-block oleh Noah, yang memang dari tadi sudah menempelnya dengan ketat. Tak hanya sampai di situ.

Kevin Love mendapatkan bolanya kembali di usahanya yang kedua dan langsung hendak melancarkan dunk. Namun, kembali sia-sia sebab Pau Gasol sudah siaga berdiri di hadapannya. Pemain asal Spanyol ini pun berhasil menge-block bola Love.




Westbrook Sukses Kawal Ketat Wade


(foto: rantsports.com)

Russell Westbrook semakin menggila! Ia berhasil mencetak triple-doublenya yang ke 10 di sepanjang musim ini, ketika timnya, Oklahoma City Thunder mengalahkan Miami Heat 93-75, Senin (23/3). Triple-doublenya terdiri dari 12 poin, 10 rebound, dan 17 assist.

Performa pemain bola basket kelahiran California ini memang sangat menonjol, bahkan ketika kedua pemain andalan tim lainnya, Kevin Durant dan Serge Ibaka, absen karena cedera. Kesuksesan OKC mengalahkan Heat juga dikarenakan keberhasilan Westbrook meredam laju pemain jenius lawan, Dwyane Wade, hampir di sepanjang laga.

"Saya menjaganya (Wade) secara ketat, sehingga ia kesulitan," ujar Westbrook. Atas kemenangan ini, posisi OKC masih tetap berada di peringkat ke-8 klasemen western conference, alias batas akhir tim yang bisa mengikuti zona play off. Akankah mereka mampu mempertahankan permainan terbaik mereka?

Wade Angkat Moral Wiggins


(foto: ist)
Semua orang setuju bahwa olahraga basket lekat dengan yang namanya brotherhood atau persaudaraan. Hal itu bisa dilihat dari kisah Andrew Wiggins, yang diberikan dukungan moral dan semangat oleh pemain bola basket veteran, Dwyane Wade.

Wiggins merupakan sesosok pebasket muda penuh talenta. Ia diprediksi akan bermasa depan cerah seperti James Harden hingga Kobe Bryant. Tetapi, meskipun potensial, peraih penghargaan Mr Basketball USA tahun 2013 ini dianggap masih mentah untuk bersaing di liga seketat NBA. Tentu wajar, mengingat ia masih berusia 19 tahun. 

Pada suatu pertandingan melawan Miami Heat, Timberwolves, tim yang dibela Wiggins, dicukur oleh Chris Bosh cs dengan skor 102-92. Ada momen menarik yang tersaji pasca laga berakhir. Dwyane Wade, terlihat mendatangi Wiggins yang sedang tertegun sedih atas kekalahan timnya. Ada percakapan singkat namun kuat makna yang terjadi di antara mereka.

"Ia (Wade) bertanya kepada saya apakah saya ingin menjadi pemain yang hebat. Lalu saya menjawab iya, saya ingin. Ia berkata bahwa saya sesungguhnya memiliki segalanya untuk menjadi pemain hebat, teruslah bekerja keras," kisah Wiggins. "Kalimat tersebut yang keluar dari mulut Wade pasca pertandingan begitu memotivasi saya. Ia adalah salah satu pemain yang saya tonton sejak kecil, salah satu pemain yang saya idolakan."



Thursday 26 March 2015

Cleveland Cavaliers Redam Memphis Grizzlies


(foto: nba.com)

Kamis (26/3), bermain di FedExForum, kandang Memphis Grizzlies, Cleveland Cavaliers sukses mengalahkan tuan rumah dengan skor 111-89. Pertarungan yang mempertemukan dua tim yang sama-sama menduduki peringkat ke-2 di masing-masing wilayah ini, berjalan cukup sengit. Bedanya, Cavaliers bermain lebih terorganisir dalam melakukan pertahanan.

"Kami bermain untuk meraih kemenangan. Kami cukup fokus dalam membentuk pertahanan kuat," kata David Blatt, pelatih Cavaliers.

Di lain pihak, kekalahan ini meninggalkan penyesalan bagi pelatih Grizzlies, Dave Joerger. Ia menilai timnya terlalu banyak menyia-nyiakan peluang dan membiarkan Cavaliers bermain sebebas mungkin. Diakui, Cavaliers memang tampil begitu kompak sebagai sebuah tim.

Power forward Cavaliers, Kevin Love, pantas dinobatkan sebagai pemain bola basket terbaik dengan raihan double-doublenya, 22 poin dan 10 rebound. Sedangkan LeBron James, ikut menyumbangkan 20 poin bagi kemenangan Cavaliers.

Streetball Lebih Peras Tenaga?


(foto: ist)

Sejatinya, apapun olahraganya pasti menguras tenaga dan stamina, tak terkecuali olahraga basket. Saat bermain basket akan ada dua opsi mengenai media lapangan yang dipakai, indoor atau outdoor. Para peserta open run maupun Grand Final pasti pernah merasakan titik di mana bermain di lapangan outdoor terasa sulit.  

Tidak semua pemain bola basket terbiasa bermain di bawah terik matahari secara langsung. Jadi, pengaturan stamina sangat penting dalam bermain basket, di samping penguasaan teknik dan skill. Jika tidak memiliki kemampuan mengatur stamina yang baik dipastikan kondisi tubuh akan cepat menurun, sehingga memberikan dampak buruk pada performa tim secara keseluruhan.

Di partai Grand Final, sebuah tim bisa saja bermain seharian, di mana mereka harus menjalani dua hingga lima pertandingan. Oleh sebab itu, selain penerapan strategi bermain dan meningkatkan teknik streetball, menjaga performa tubuh masing-masing sangat dianjurkan. Selain itu, banyak minum air putih untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi sangat disarankan.

Spurs Benamkan OKC


(foto: bleacherreport.com)
San Antonio Spurs sukses mengalahkan Oklahoma City Thunder di AT&T Center, Kamis (26/3). Spurs mengalahkan rivalnya tersebut dengan cara yang berkelas, yakni menang dengan selisih 39 poin. Tim Duncan cs membenamkan skuad asuhan Scott Brooks tersebut dengan skor 130-91. 

Pemain bola basket veteran, Tony Parker, menorehkan angka tertinggi yakni 21 poin dan 6 assist. Sedangkan rekannya, Tim Duncan dan Kawhi Leonard menambahkan masing-masing 16 dan 14 poin. Kemenangan ini membuat Spurs bertengger di peringkat 6 klasemen Wilayah Barat. Tetapi, pelatih Spurs Gregg Popovich masih belum puas dengan performa timnya yang inkonsisten.

"Saya pikir secara umum, kami bermain sebagaimana bermain basket seharusnya dilakukan untuk meraih kemenangan. Sejauh ini penampilan kami angin-anginan," kata Gregg Popovich. "Jadi, konsistensi adalah suatu hal yang masih kami cari hingga kini. Karena pada kenyataannya, kami adalah tim basket yang hebat."


Harden is on Fire!


(foto: foxsports.com)
Bukan tanpa sebab jika James Harden dianggap sebagai salah satu pemain bola basket NBA yang berpotensial mendapatkan gelar MVP musim ini. Penampilan konsistennya di musim ini hanya bisa disejajarkan dengan Stephen Curry dari Golden State Warriors dan Russell Westbrook dari Oklahoma City Thunder.

Hebatnya, ia mampu terus menampilkan permainan konsisten ketika partner terbaiknya, Dwight Howard, harus menepi lapangan cukup lama akibat cedera. Harden kembali ganas ketika mencetak angka tertinggi 44 poin saat timnya, Houston Rockets, membenamkan Indiana Pacers 110-100, Selasa (24/3). Tidak hanya sampai di situ, pemain bola basket berpenampilan nyentrik ini juga membuat 7 assist.

"Permainannya (Harden) sangat solid. Ia adalah pemain hebat," puji pelatih Rockets, Kevin McHale, pasca pertandingan.

Jika permainan Harden terus konsisten di sepanjang musim ini, bukan tidak mungkin gelar MVP akan diraihnya. Namun, tentu target utama Harden bukan itu, melainkan ia sangat menginginkan gelar championship untuk pertama kalinya.



Westbrook Dipuji Legenda NBA


(foto: usatoday.com)

Russell Westbrook adalah salah satu sosok pebasket langka di NBA. Ia memiliki determinasi yang tidak dapat ditandingi oleh siapapun. Ia bermain tanpa kenal lelah dan tanpa ampun. Hal itu semakin melengkapi atributnya yang memang berskill tinggi. Begitulah deskripsi singkat mengenai sosok point guard Oklahoma City Thunder ini.  

Bahkan pihak lawan pun memuji kehebatan Westbrook. Adalah Larry Bird, Presiden Indiana Pacers, yang mengaku sangat menikmati permainan Westbrook di atas lapangan. Legenda Boston Celtics ini memuji ketangguhan Westbrook yang berhasil "survive" dari cedera parah yang pernah dialaminya. Di dalam sebulan terakhir, pemain basket berusia 26 tahun ini juga mencetak rataan 30 poin, 10 rebound, dan 10 assist per laga.

Performa hebatnya memancing datangnya pujian dari seorang legenda NBA, Larry Bird. Mantan pemain bola basket Boston Celtics ini mengaku sebagai fans berat Westbrook. Ia begitu menikmati permainan sang pemain di atas lapangan. Ia juga mengapresiasi kemampuan Westbrook dalam mengatasi trauma atas cedera lutut parah yang pernah dialami.

"Kita sedang membicarakan tentang seorang anak muda yang pernah mengalami cedera serius, cedera lutut parah di sepanjang karirnya. Namun, tiap kali ia berjalan ke atas lapangan, Anda tahu bahwa Anda akan selalu melihatnya bermain dengan mengerahkan 100% kemampuan dirinya," kata Bird mengenai Westbrook. 


Tuesday 24 March 2015

K-TA, Legenda Streetball Jepang


(foto: la-streetball.com)

K-TA ini jelas bukan Kredit Tanpa Agunan, lho! Melainkan K-TA adalah nickname dari Keita Suzuki, streetballer yang sudah melegenda di Jepang. Pemain bola basket dengan tinggi 180 cm ini dikenal dengan permainannya yang penuh determinasi. Yang membedakan antara dirinya dengan streetballer lain adalah ia begitu kuat di basic fundamentalnya, selain tentu ia juga menguasai beragam trik streetball.

Keita sudah lama berkarir di dunia basket jelanan. Pada tahun 2005 ia pernah mengikuti NYC Dyckman Tournament Exhibiton. Selang dua tahun kemudian, ia mengikuti ABA Summer Pro League. Ia juga pernah mengikuti AND1 Mixtape Tour pada tahun 2008. Sedangkan di tahun 2013 ia turut berpartisipasi di East Asia Ultimate Streetball Battle di Beijing, Tiongkok. Kecintaannya terhadap dunia streetball, juga menggiringnya untuk menjadi salah satu pencetus turnamen streetball di Jepang, yang bertajuk SOMECITY.

Di tahun 2013, ia juga berkesempatan mengikuti turnamen FIBA 3X3 di Tokyo, membela tim Kawasaki. Ia cukup terkesan dengan pengalamannya ini. "Bermain di salah satu kompetisi basket terbesar di dunia eperti FIBA 3X# ini menjadi sebuah kehormatan tersendiri bagi saya."

Dalam mencapai karir suksesnya sejauh ini, ia selalu berpatokan pada sebuah kalimat ini. "Be confident and do your game!"


Jordan dan Barkley Bermusuhan?


(foto: ist)

Michael Jordan dan Charles Barkley sama-sama besar di kancah NBA pada era 90an. Jika Jordan namanya melambung saat memperkuat Chicago Bulls, maka Barkley namanya harum ketika memperkuat Phoenix Suns. Keduanya juga akrab satu sama lain dan bukan kebetulan bila mereka terlahir hanya selang 3 hari; Jordan lahir 17 Februari 1963, sedangkan Barkley lahir pada tanggal 20 Februari 1963.

Persahabatan mereka pun terlihat ketika, Michael Jordan yang menjadi bintang utama film "Space Jam" pada tahun 1996, mengajak Barkley untuk tampil sebagai cameo. Itu dulu. Namun, apakah persahabatan tersebut masih bertahan hingga sekarang?

Barkley kini berprofesi sebagai analis NBA yang cukup dikenal dengan gaya bicaranya yang ceplas-ceplos tanpa basa-basi. Singkatnya, Barkley akan mengutarakan apa yang ada dibenaknya tanpa menghiraukan perasaan orang lain. Sedangkan sebaliknya, Jordan adalah persona yang sensitif. Suatu saat Barkley dalam acaranya di TV, mengeluarkan pernyataan yang melukai perasaan Jordan.

"Saya sempat mengatakan bahwa Michael (Jordan) tidak melakukan tugasnya dengan baik -- tetapi sekarang ia telah bekerja dengan baik, Hornets tampak lebih baik dengan beberapa pembelian pemain bola basket hebat. Meskipun demikian, saya pikir Michael tidak memiliki orang-orang yang berkompeten di sekelilingnya," begitu kata Barkley. "Saya bisa mengatakan hal ini, sebab saya dimintai opini. Itulah tugas saya karena saya seorang analis basket."

LBJ Loloskan Cavs ke Play Off


(foto: bleacherreport.com)

Cleveland Cavaliers bisa bernapas lega setelah berhasil mengamankan tiket masuk ke babak play off. Mereka memastikan tiket setelah berhasil menghempaskan Indiana Pacers 95-92 pada Sabtu (21/3). Bintang pertandingan pun pantas dianugerahkan kepada LeBron James.

Pemain bola basket berusia 29 tahun ini sukses menyumbangkan angka tertinggi yakni 29 poin, dan membuat 5 assist dan 7 rebound. Ia juga pantas disebut sebagai pahlawan karena ia menjadi penentu kemenangan Cavaliers, lewat jumpshotnya di detik-detik akhir kuarter keempat.

"LeBron banyak melakukan hal luar biasa, tentu hal itu salah satunya diperlihatkannya di lapangan. Ia ingin bermain dengan caranya dan kami membiarkan ia melakukan hal tersebut," puji David Blatt, pelatih Cavaliers.

Penggawa Cavaliers lainnya, JR Smith dan Kevin Love masing-masing membuat 11 poin. Sedangkan Kyrie Irving berhasil menambah 13 poin untuk tim. Khusus bagi Irving, masuk ke babak play off seperti mimpi yang menjadi nyata, karena ini merupakan kali pertama baginya mencicipi babak play off di sepanjang karir profesionalnya di NBA.


Tuah Dwyane Wade Menangkan Heat


(foto: allucanheat.com)

Pemain bola basket veteran, Dwyane Wade, sukses membantu Miami Heat dalam meraih kemenangan atas Portland Trail Blazers, Kamis (19/3). Heat berhasil mengalahkan Blazers dengan skor tipis 108-104, di mana Wade menggelontorkan total 32 poin dan 6 assist.

Wade menjadi pahlawan Heat, karena di detik-detik akhir jelang kuarter keempat, mereka sempat tertinggal 102-104 dari Blazers. Fans Heat patut berterima kasih kepada Wade sebab ia langsung mencetak 6 poin beruntun, sehingga tim mereka berbalik unggul 108-104 hingga laga berakhir.

"Saya sangat senang melakukan hal itu. Inilah satu hal yang paling menyenangkan dari sebuah pertandingan basket," kata Wade sumringah. 

Luol Deng dan Goran Dragic turut menyumbang 24 poin dan 20 poin untuk kemenangan Heat. Sementara itu di sisi lain, LaMarcus Aldridge mencetak angka tertinggi dengan raihan 34 poin.

Warriors Pastikan Diri Lolos ke Babak Play-Off


(foto: slamonline.com)

Bermain di hadapan publik sendiri, Golden State Warriors berhasil mengalahkan LA Lakers dengan skor tipis 108-105 pada lanjutan partai NBA, Selasa (17/3). Dua free throw shot dari pemain bola basket andalan Warriors, Stephen Curry, memastikan tiket play-off berada di dalam genggaman.

"Ini merupakan pertanda positif. Tim telah melalui jalan yang begitu panjang dalam beberapa tahun terakhir," ujar Steve Kerr, pelatih Warriors, pasca pertandingan. Klay Thompson mencetak 26 poin, disusul oleh raihan 19 poin dari Stephen Curry untuk Warriors.

Sementara itu, di sisi lain bagi Lakers kekalahan ini merupakan tanda berakhirnya musim ini bagi mereka. Perjalanan mereka sudah tamat karena sudah pasti tidak bisa masuk ke babak play-off, karena terjembab di dasar klasemen wilayah Barat. Hasil ini membuat pasukan Lakers kecewa berat. "Kekalahan tetaplah kekalahan. Tidak ada yang namanya kemenangan moral," ujar Byron Scott, pelatih Lakers.


Friday 20 March 2015

Ibaka Dipastikan Absen 4-6 Pekan


(foto: businessinsider.com)

Oklahoma City Thunder kembali dinaungi awan gelap. Salah satu pemain bola basket andalan mereka, Serge Ibaka, dipastikan harus menjalani masa recovery selama empat hingga enam pekan pasca melakukan operasi lutut. Manajer umum OKC, Sam Presti mengabarkan berita buruk ini, Rabu (18/3).

"Serge merupakan pemain yang selalu ingin berperan penting di lapangan. Jika sudah seperti ini, sudah sepatutnya kami mengistirahatkannya," kata Presti.

Rupanya, Ibaka sudah merasakan sakit pada lututnya sejak akhir Februari lalu. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, diketahui bahwa terjadi kerusakan struktural di lutut pemain berdarah Kongo ini. Namun, pemeriksaan MRI cukup membuat tenang kubu OKC, sebab cederanya tak membutuhkan waktu recovery yang cukup lama.

Ajaib, Knicks Berhasil Kalahkan Juara Bertahan!


(foto: vancouversun.com)

Di dalam olahraga basket, tidak ada yang mustahil. Sebagai bukti nyata, New York Knicks yang tengah berada di kondisi terburuk masih bisa mengalahkan juara bertahan NBA, San Antonio Spurs, dengan skor akhir 104-100 pada lanjutan liga hari Selasa (18/3) lalu. Dukungan penuh dari para fans di Madison Square Garden semakin menguatkan mental anak-anak asuh Derek Fisher ini.

Meskipun begitu, Knicks memperoleh kemenangan ini dengan susah payah. Mereka hampir saja kalah karena tertinggal 94-96 di beberapa detik menjelang kuarter keempat berakhir. Untung saja ada bigman Knicks, Lou Amundson, yang menyumbang dua angka tambahan lewat lay up shotnya, sehingga laga harus dilanjutkan melalui babak overtime.

Di babak tambahan tersebut, Knicks semakin dominan. Kolaborasi dua pemain bola basket Amundson dan Alexey Shved menorehkan 33 poin bagi Knicks. "Ini merupakan kemenangan yang istimewa buat tim dan fans. Mereka menyaksikan laga hebat hari ini dan saya berharap kami terus meraih kemenangan. Kami hanya perlu berusaha lebih keras," ujar Shved.

Di kubu Spurs sendiri ada indikasi bahwa para pemain meremehkan pemain lawan. Hal ini diakui sendiri oleh Gregg Popovich, pelatih Spurs. "Kami tidak menghargai lawan pertandingan itu sendiri. Kami juga tidak menghargai pemain lawan."


Korver Patah Tulang Hidung


(foto: businessinsider.com)

Kemenangan Atlanta Hawks atas LA Lakers, Senin (16/3), harus dibayar mahal. Pemain bola basket andalan Hawks, Kyle Korver, harus absen di tiga pertandingan ke depan karena mengalami cedera patah tulang hidung. Skor akhir 91-86 bagi Hawks tersebut menjadi sedikit hambar dengan cederanya Korver. Shooting guard gaek itu terpaksa keluar lapangan karena mendapatkan offensive foul dari Ed Davis, forward Lakers.

"Kyle (Korver) menjalani prosedur medis di Los Angeles, hari Selasa. Kondisinya akan kami evaluasi usai pertandingan melawan Sacramento Kings, Golden State Warriors, dan Oklahoma City Thunder," ujar pelatih Hawks, Mike Budenholzer.

Cederanya Korver menambah deretan daftar pemain Hawks yang cedera. Sebelumnya, Mike Scott dan Thabo Sefolosha sudah lebih dulu menderita cedera patah jempol kaki dan cedera betis. Budenholzer harus memutar otaknya dalam melakukan rotasi pemain yang tersisa demi bermain bagus di babak play off nanti.


Kekhawatiran Popovich


(foto: thejaggedword.com)

Larut dalam euforia tinggi setelah memenangkan suatu kompetisi merupakan suatu hal yang wajar. Tetapi satu hal yang tidak dapat diterima adalah ketika tim tersebut larut terlalu jauh dalam kepuasan dan cenderung mengalami penurunan motivasi setelah meraih keberhasilan. Hal inilah yang membuat pelatih San Antonio Spurs, Gregg Popovich, khawatir.

Setelah berhasil merebut tampuk kekuasaan NBA dari Heat pada musim lalu, Popovich malah cemas akan mental anak-anak asuhnya, terutama mereka yang masih berusia muda. "Saya khawatir untuk sebuah alasan. Mereka manusia, maka akan cukup wajar bila mereka merasa puas."

Meskipun begitu, Popovich, tidak seharusnya melupakan sebuah fakta bahwa Spurs masih memiliki tiga pemain bola basket veteran yang kaya pengalaman dan gelar juara seperti Tim Duncan, Tony Parker, dan Manu Ginobili. Mereka dapat berperan penting dalam menjaga moral para pemain agar tetap haus akan kemenangan dan prestasi. 

Menarik, menantikan kiprah Spurs dalam mempertahankan gelar championship mereka di musim ini. Apakah para penggawa Spurs dapat mematahkan kekhawatiran sang pelatih? 

Derek Fisher Ceraikan Istri


(foto: blacksportsonline.com)

Kabar buruk datang dari keluarga legenda NBA, Derek Fisher. Mantan pemain bola basket yang kini melatih New York Knicks ini dikabarkan menggugat cerai sang istri, Candace Fisher. Pelatih berkepala pelontos ini telah memasukkan gugatan cerainya di Los Angeles, Kamis (19/3).

Fisher dan Candace menikah pada 19 Februari 2009 silam, dan telah dikaruniai empat orang anak yang dua di antaranya merupakan anak kembar bernama Drew dan Tatum. Entah apa penyebab yang membuat Fisher menggugat cerai sang istri, yang pasti ia berusaha menutupi masalah ini demi privasi.

"Bagi saya pribadi ini merupakan hal yang amat sangat sulit. Saya mohon, demi kebaikan keluarga terutama anak-anak kami, biarkanlah persoalan ini menjadi privasi kami," ujar Fisher.

Derek Fisher merupakan mantan pebasket yang telah mendapatkan 5 gelar championship sepanjang karirnya. Kini, ia menjabat sebagai pelatih kepala tim New York Knicks. Sayangnya, kiprahnya sebagai pelatih belum bisa dikatakan sebagus saat ia masih menjadi pemain.

Wednesday 18 March 2015

Kobe Rayu Rondo


(foto: ist)

Diam-diam ternyata LA Lakers tengah melakukan pendekatan terhadap pemain bola basket Dallas Mavericks, Rajon Rondo. Lakers "mengutus" Kobe untuk merayu Rondo agar mau bergabung ke tim di musim depan. Hal itu terjadi saat beberapa waktu lalu Lakers menjamu Mavericks di Staples Center, di mana Jeremy Lin cs dikalahkan pasukan Mavericks 93-100.

Namun, pelatih Lakers, Byron Scott, menepis kebenaran isu tersebut. Scott memang sengaja meminta Kobe yang tengah cedera tersebut, untuk selalu hadir di laga kandang di Staples, demi meningkatkan motivasi para pemain dan fans. Lalu, bagaimana Kobe menanggapi hal tersebut?

"Kami berteman baik. Kami memiliki banyak kesamaan. Alangkah senangnya jika suatu saat saya bisa bermain bersamanya di Lakers." ujar the Black Mamba. 

Akan tetapi, nyatanya Kobe tetap tidak mau menyerah untuk membujuk Rondo untuk mau bergabung bersamanya di Lakers. "Saya takkan menyerah, dan akan selalu mengejar Rondo hingga ia mau menandatangani kerjasama dengan Lakers, meskipun kini ia masih bermain untuk Mavericks."

Rondo sendiri enggan menanggapi serius hal ini. Ia yang baru dibeli Mavericks di awal tahun 2015, menyatakan bahwa dirinya ingin fokus terlebih dahulu membela timnya sekarang. Namun, ia menyiratkan bahwa tidak ada yang tidak mungkin di masa depan ia bermain untuk tim lain.


Nomor 16 Hanya untuk Stojakovic


(foto: nba.com)

Tim-tim NBA dikenal kerap memberikan apresiasi tinggi terhadap legenda mereka. Masihkah kalian ingat bagaimana Boston Celtics memberikan sambutan hangat berupa footage keren kepada Paul Pierce, atau ketika kembalinya Kevin Garnett ke Minnesota Timberwolves disambut dengan acara seremonial keren?

Begitu juga dengan Predrag 'Peja' Stojakovic, yang juga diberi penghargaan khusus oleh mantan timnya, Sacramento Kings, atas dedikasinya di tim. Lucunya, baik Kidd maupun Stojakovic tak pernah sekalipun memberikan gelar championship bagi tim yang telah memensiunkan nomornya itu. 

Pemain bola basket yang telah pensiun tiga tahun silam ini sejatinya memang tidak memberikan prestasi bagi Sacramento Kings, tim yang dibelanya sejak tahun 1998 sampai 2006. Akan tetapi, jika berbicara dari segi pencapaian individual, bisa dikatakan Pejatovic mendapatkannya saat membela Kings. Dimulai dengan masuknya Pejatovic ke dalam skuat NBA All Star tiga tahun berturut (2002, 2003, dan 2004), sampai menjuarai Three-Point Shootout Champion pada tahun 2002 dan 2003.

Pejatovic pertama kali memulai karir pro nya bersama Kings di NBA pada tahun 1998. Ia menghabiskan dua musim pertamanya sebagai pemain cadangan. Namun, di tahun ketiganya bersama Kings, Pejatovic mengalami titik balik di mana ia terpilih masuk ke dalam tim utama. Pejatovic mampu mencetak rataan 20.4 poin dan 5.8 rebound di musim 2000-01. Hebatnya lagi, ia berhasil mencetak 400 kali three point shot di musim pertamanya sebagai pemain starter. 

Jadi, tidak salah bukan bila Sacramento Kings memberikan apresiasi sebesar itu untuk Pejatovic?

Kobe Pensiun di Tahun 2016?


(foto: slamonline.com)

Di usia yang sudah menginjak 36 tahun. Kobe Bryant sudah tidak bisa dikatakan muda lagi untuk berkompetisi di liga basket seketat NBA. Cukup wajar mengingat Kobe sudah rentan terkena cedera, sehingga banyak yang beranggapan bahwa perjalanan karir Kobe akan segera berakhir. Mitch Kupchak, General Manager LA Lakers, adalah salah satu di antaranya.

"Semua indikasi mengarah pada Kobe akan menyelesaikan (karirnya) tepat setelah sisa 2 tahun kontraknya bersama Lakers berakhir. Apabila ada seseorang yang berpikir untuk membeli tiket terusan Lakers selama 3 tahun demi menonton Kobe bermain, maka saya sarankan untuk tidak melakukan itu," kata Kupchak.

Lakers tengah terpuruk di musim ini, di mana mereka tengah terpuruk di dasar klasemen Western Conference, dan dipastikan tidak lolos ke babak play-off. Meskipun tak dapat dipungkiri bahwa Kobe masih mampu menunjukkan kapasitasnya sebagai salah satu shooting guard terbaik di liga dengan rataan 25.5 poin per gamenya. Namun itu tidak cukup. Kontrak besar Lakers berikan untuk Kobe di awal musim ditengarai menjadi penghambat tim yang bermarkas di Los Angeles itu sendiri, dalam mendapatkan pemain-pemain muda potensial untuk memperkuat tim.

Jika ada yang membuat Kobe berat hati untuk memutuskan pensiun adalah kenyataan bahwa dirinya masih hanya mengoleksi 5 cincin gelar juara saja. Ini terpaut satu gelar championship dari pemain bola basket idolanya, Michael Jordan, yang telah mengoleksi 6 gelar juara. Apakah Kobe akan berubah pikiran?

Clippers Tumpas Hornets


(foto: somosbasket.com)

LA Clippers berhasil memanfaatkan tuah bermain di kandang sendiri Staples Center, saat mengalahkan Charlotte Hornets, pada hari Rabu (18/3). Blake Griffin cs berhasil mengalahkan tim yang dimiliki oleh pemain bola basket legendaris Michael Jordan itu dengan skor 99-92. Dukungan penuh dari suporter membuat semangat Clippers memanas.

Mengakhiri kuarter kedua, Clippers unggul 59-41. Sedangkan masuk ke kuarter selanjutnya, Hornets berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 77-74. Respon anak-anak Clippers sungguh luar biasa melihat para pemain Hornets mulai tampil bagus. Namun, pada akhirnya selisih tujuh poin berhasil diamankan oleh Clippers melalui para pemain andalannya seperti DeAndre Jordan, JJ Redick, dan Chris Paul.

"Itu menakutkan sekali. Seharusnya jarak poin tipis bisa kami hindari sejak awal," ujar pelatih Clippers, Doc Rivers.

Poin tertinggi Clippers dicetak oleh Redick dengan 23 poin, disusul oleh Paul yang berhasil menambahkan 21 poin. Sedangkan di kubu Hornets, Al Jeferson menyumbangkan 21 poin diikuti Kemba Walker yang menorehkan 15 poin dari bangku cadangan.

Pacers Tumbangkan Bucks


(foto: ist)

Dalam partai lanjutan NBA 2014/15, Indiana Pacers berhasil mengalahkan Milwaukee Bucks 109-103. Dengan ini, artinya Pacers sukses meneruskan tren positif menorehkan tujuh kemenangan berturut-turut. Meskipun begitu, kemenangan cukup sulit diraih bagi Pacers sekalipun bermain di kandangan sendiri.

Di kuarter pertama saja Bucks unggul cukup jauh atas Pacers 31-19. Namun hebatnya para pemain bola basket Pacers mampu membalikkan keadaan di kuarter ketiga menjadi 82-74. Kemenangan sudah di depan mata bagi Pacers ketika di dua menit terakhir kuarter keempat mereka sudah unggul 96-91. Tetapi, Bucks menolak menyerah, mereka berhasil memaksa pertandingan menjadi imbang sehingga laga masuk ke babak overtime.

Sayangnya, kebangkitan Bucks di kuarter keempat menjadi anti klimaks, sebab permainan mereka cenderung menurun. Sebaliknya, Pacers bermain dominan dengan mencetak 13 poin tambahan. Perolehan angka tertinggi dicetak oleh Michael Carter Williams dari Bucks dengan 28 poin.

Monday 16 March 2015

Westbrook Semakin Trengginas


(foto: foxsports.com)

Oklahoma City Thunder mampu memanfaatkan dukungan dari fans sendiri di Chesapeake Energy Arena. Senin (16/3), Serge Ibaka cs berhasil mengalahkan Chicago Bulls dalam laga sengit yang berakhir dengan skor 109-100. Lagi-lagi Russell Westbrook berkontribusi atas kemenangan timnya dengan mencetak double-double, 36 poin dan 11 rebound.

Di interval pertama saja, aksi Westbrook sudah membuat gentar lawan dengan tembakan tiga angkanya sehingga memaksa kedudukan kedua tim imbang 47-47. Pemain bola basket bertenaga kuda itu juga memastikan kemenangan OKC dengan tiga free throw shotnya menjelang laga berakhir.

"Kami bermain dengan baik dan belajar dari kesalahan di pertandingan sebelumnya," kata Westbrook.


Kyrie Irving Kembali Tampil Beringas


(foto: latinopost.com)

Total 33 poin disumbangkan Kyrie Irving untuk kemenangan Cleveland Cavaliers atas Orlando Magic, Senin (16/3). Penampilan impresif Irving membawa Cavaliers mengalahkan Magic 123-108. Bermain di kandang lawan, Amway Center, tak membuat nyali para pemain Cavaliers, khususnya Irving, ciut.

Skuad asuhan David Blatt tampil mendominasi hampir di sepanjang laga. Di kuarter ketiga saja, LeBron cs sudah unggul jauh 100-86. Sedangkan di sisa waktu kuarter keempat, tembakan tiga angka Irving berhasil memperlebar jarak dari Magic menjadi 120-103.

"Ketika saya dan (LeBron) James menyerang, para bigman lawan akan kesulitan menghentikan kami di paint area," ujar Irving. Pemain bola basket berusia 22 tahun ini memang mampu bekerjasama apik dengan sang senior, LeBron James.

Sementara itu, di pihak lawan, Victor Oladipo menorehkan 25 poin, tertinggi dari pemain Magic lainnya.

Menang, Spurs Kehilangan Ginobili


(foto: theapricity.com)

San Antonio Spurs terlalu tangguh bagi Minnesota Timberwolves. Senin (16/3), dalam partai lanjutan NBA 2014/15, skuad asuhan Gregg Popovich tersebut mengalahkan Timberwolves dengan skor telak 123-97. Namun, kemenangan ini tak bisa sepenuhnya Spurs rayakan, sebab salah satu pemain bola basket andalan mereka, Manu Ginobili, harus ditandu keluar lapangan akibat terkena cedera engkel.

Pebasket veteran tersebut roboh di lapangan setelah melakukan defensive rebound di akhir kuarter ketiga. Setelah melompat dan mendapatkan bola, kakinya mendarat di atas kaki pemain lawan, Gorgui Dieng, sehingga engkelnya terkilir. Pemimpin tim yang juga sahabat dekat Ginobili, Tim Duncan pun menanggapi hal ini pasca pertandingan. 

"Sangat disayangkan, tapi ini tidak seburuk seperti yang kita semua kira. Saya harap ia (Ginobili) bisa kembali secepatnya. Kami membutuhkan dirinya," ujar Duncan.

Padahal Ginobili tampil cukup impresif pada laga tersebut. Sebelum akhirnya dikeluarkan dari lapangan, ia berhasil mengumpulkan 11 poin dalam durasi main 18 menit. Mari kita semua berharap bahwa cedera engkel Ginobili tidak terlalu parah dan kita bisa melihatnya kembali membela Spurs di beberapa waktu ke depan.

Lakers Hentikan Kekalahan Beruntun


(foto: lakeshowlife.com)

LA Lakers bisa kembali sumringah untuk sementara waktu, setelah berhasil menghentikan rekor buruk kalah di lima pertandingan terakhir mereka. Detroit Pistons menjadi korban keganasan Jeremy Lin cs di Staples Center, Rabu (11/3). Lakers mengalahkan Pistons 93-85.

Pemain bola basket Lakers, Jordan Hill, mencetak 16 poin untuk timnya. Sedangkan Jeremy Lin, berhasil menyumbangkan 12 poin dari bench. Lin pun membocorkan rahasia mereka mengalahkan Pistons di laga tersebut. "Setiap kali mereka berlari, kami selalu bisa menghadangnya. Begitulah caranya kami mengatasi mereka," ujar Lin.

Angka tertinggi dicetak oleh pemain Pistons, Greg Monroe, dengan raihan 24 poinnya. rekannya, Caldwell-Pope mencetak 15 poin. Bagi Lakers, kemenangan ini juga terasa hambar karena hingga kini mereka masih belum bisa beranjak dari posisi ke 14 di Eastern Conference. Skuad asuhan Byron Scott itu pun sudah dipastikan gagal melaju ke babak play off.

Spurs Hantam Raptors


(foto: cbc.ca)

Juara bertahan NBA, San Antonio Spurs, masih terlalu kuat bagi Toronto Raptors. Tim Duncan cs berhasil mengalahkan Raptors 117-107 dalam partai lanjutan NBA 2014/15, Rabu (11/3). AT&T Center masih cukup angker bagi tim lawan yang datang. 

Permainan anak asuh Gregg Popovich begitu dominan dari kuarter pertama di mana mereka sudah unggul cukup jauh di interval pertama 61-41. Pada kuarter ketiga, mereka kembali unggul 85-71 atas Raptors. Pemain bola basket andalan Spurs, Kawhi Leonard menjadi bintang laga dengan membukukan double-double, 24 poin dan 11 rebound. Sedangkan pemain senior, Tony Parker, ikut menyumbang 23 poin. Sementara di pihak Raptors, Kyle Lowry mencetak angka tertinggi yakni 32 poin.

"Ini merupakan kemenangan luar biasa melawan tim yang hebat. Kami seharusnya sudah bisa menyelesaikan pertandingan lebih cepat," ujar Parker.

Irving Menggila, Spurs Menderita


(foto: bleacherreport.com)

Siapa bilang Cleveland Cavaliers hanya mengandalkan LeBron James seorang? Nyatanya, Kyrie Irving lah yang menjadi pahlawan kemenangan dramatis timnya atas San Antonio Spurs di kandang lawan. Juma (13/3) Cavaliers menghempaskan Spurs 128-125 dengan Irving mencetak angka tertinggi, 57 poin.

Pemain bola basket berposisi point guard tersebut sudah mencetak 22 poin di kuarter kedua. Akan tetapi drama sesungguhnya terjadi saat kuarter keempat, ketika Spurs unggul tiga angka atas Cav 110-107. Di saat itulah Irving menjadi penyelamat timnya dengan mencetak three point shot sehingga kedudukan skor menjadi imbang, dan dilanjut ke babak overtime.

Di babak tambahan, bersama LeBron James, Irving semakin memperdaya Spurs. Pujian pun datang dari King James kepada juniornya tersebut. "Ia (Irving) bermain sangat bagus."

Sedangkan di sisi lain, Tony Parker menjadi penyumbang angka tertinggi bagi Spurs dengan 31 poin, disusul oleh Danny Green dan Kawhi Leonard yang sama-sama mencetak 24 poin.



CP3 jadi Momok bagi OKC


(foto: friendlybounce.com)

LA Clippers dua kali berhasil mengalahkan Oklahoma City Thunder dalam dua pertemuan terakhir mereka, Kamis (12/3). Jika di pertemuan pertama di Staples Center, Clippers menang tipis 93-90, kali ini DeAndre Jordan cs berhasil mengalahkan OKC dengan skor akhir cukup jauh 120-108.

Aktor utama kemenangan Clippers adalah Chris Paul aka CP3. Pemain bola basket berusia 29 tahun ini mencetak 33 poin dan 9 assist. Pelatih Clippers pun memuji aksi point guard jenius ini.

"Ia (Paul) sangat kompetitif. Ia selalu ingin bermain bagus," kata Doc Rivers. 

Sedangkan point guard OKC, Russell Westbrook, yang hampir selalu tampil dominan menyelesaikan laga dengan 24 poin, 7 assist dan 9 rebound. Westbrook menjadi pemain yang paling berbahaya dalam beberapa pertandingan terakhir di NBA. Ia mampu mencatatkan triple double dalam 6 pertandingan terakhir timnya. Namun, hal itu tidak berlaku ketika bertemu tim sekuat LA Clippers.


Pacers Kalahkan Bucks secara Dramatis


(foto: ist)

Kemenangan ketujuh beruntun diraih oleh Indiana Pacers saat mengalahkan Milwaukee Bucks 109-103, Jumat (13/3). Meskipun bermain di kandang sendiri, tak mudah bagi Pacers untuk menaklukkan Bucks yang selalu memberikan tekanan hingga akhir laga. Bucks bahkan unggul 31-19 di kuarter pertama.

Adalah trio CJ Miles, Solomon Hill, dan George Hill yang menjadi pembalik keadaan di kuarter ketiga. Para pemain bola basket andalan Pacers tersebut berhasil memastikan keunggulan 82-74 atas Bucks. Namun, pertarungan tidak sampai hanya di situ. Mereka belum menyerah dengan memaksa laga berakhir imbang di kuarter terakhir. 

Di babak overtime, pertandingan yang awalnya sengit menjadi anti klimask bagi Bucks. Tim asuhan Jason Kidd tersebut malah hanya mampu mencetak 7 angka tambahan, sedangkan Pacers berhasil mengkonversi 17 poin tambahan. Pencetak angka tertinggi diraih oleh pemain Bucks, Michael Carter Williams dengan 28 poin.

Sunday 15 March 2015

Laga Bulls Versus Sixers Berjalan Sengit


(foto: playmakeronline.com)

Kamis (12/3), bertandang ke markas Philadelphia 76ers, Wells Fargo Center, Chicago Bulls berhasil meraih kemenangan yang tidak mudah. Mereka harus melalui babak overtime sebelum memastikan kemenangan dengan skor 104-95 atas Sixers.

Padahal, Bulls sempat tertinggal 89-92 di detik-detik ahir kuarter keempat. Pemain bola basket Aaron Brooks berhasil melesakkan tembakan tiga angka, sehingga memaksa laga berakhir imbang sebelum dilanjutkan dengan babak overtime. Bersama Gasol, Brooks menyumbang 11 poin tambahan untuk menyelesaikan perlawanan sengit Sixers.

"Ini merupakan kemenangan berharga bagi kami. Kami punya banyak kekurangan, namun kami berhasil mengatasinya. Hal itu lah yang memberikan kami kepercayaan diri," ujar pencetak double-double, Pau Gasol.

Untuk raihan angka tertinggi sendiri diraih oleh Aaron Brooks (Bulls) dengan 31 poinnya. Sedangkan di kubu lawan, Jason Richardson menyumbangkan 23 poin bagi Sixers. 

Stoudemire Kecewa dengan Mavericks


(foto: blacksportsonline.com)

Pemain anyar Dallas Mavericks, Amare Stoudemire, kecewa dengan timnya tersebut. Ia kecewa dengan performa buruk yang ditunjukkan Mavericks, di mana mereka mengalami kekalahan demi kekalahan dalam dua minggu terakhir. 

"Saya pergi ke Dallas, setelah kontrak saya diputus Knicks, untuk menang dan menjadi juara. Namun, faktanya kini kami malah berada di peringkat ketujuh. Kami bisa saja terlempar dari babak play off, jika kami terus lengah," ujar pemain bola basket berusia 32 tahun tersebut. 

Padahal Mavericks sendiri diperkuat oleh banyak pemain bintang. Sebut saja Dirk Nowitzki, Chandler Parsons, Tyson Chandler, Monta Ellis, JJ Barea, hingga Rajon Rondo. Sudah semestinya mereka dapat bersaing ketat dengan tim-tim papan atas NBA lainnya.

"Kekalahan-kekalahan ini tidak bisa diterima. Kami harus saling berbicara satu sama lain dan berusaha fokus kembali. Selama ini kami terlalu banyak bergurau dan tidak fokus," tutup Stoudemire.


Thursday 12 March 2015

Phil Jackson Pilih Kobe ketimbang Jordan



(foto: lakersnation.com)

Berposisi sama sebagai shooting guard, serta menyandang status sebagai legenda yang penuh prestasi, seringkali memunculkan banyak perbandingan di antara Kobe Bryant dan Michael Jordan oleh para pecinta basket. Bahkan keduanya pernah terlibat intrik ringan beberapa saat lalu.

Jordan menyatakan bahwa banyak gerakan miliknya yang 'ditiru' oleh Kobe. Tetapi, Kobe menepis anggapan tersebut dengan mengatakan bahwa hal itu lumrah terjadi di lintas generasi, di mana saat ini gerakan dirinya pun ditiru oleh banyak pemain bola basket NBA lainnya. 

Topik mengenai perbandingan antara mereka kembali muncul. Kali ini datangnya dari sang pelatih yang sukses membesarkan nama keduanya, Phil Jackson. Di bawah asuhan Jackson, Jordan menjalani masa terbaiknya sebagai pebasket bersama Chicago Bulls dengan meraih 6 kali juara championship. Selain itu, Kobe juga mendapatkan 5 gelar championshipnya ketika LA Lakers masih ditangani Jackson. 

Jadi, beberapa waktu lalu pria yang kini menjabat sebagai presiden Knicks tersebut ditanya apakah pemain andalan timnya, Carmelo Anthony, bisa mencontoh Kobe Bryant? Jawabannya seperti ini.

"Tidak. Tidak ada yang bisa mencapai itu. Saya tidak ingin siapapun mencontoh orang lain, sebab semua orang punya jalannya masing-masing, meskipun pada kenyataanya banyak yang mengatakan Kobe mencontoh banyak hal dari Michael (Jordan)," kata Jackson. "Tapi sejujurnya, dari segi sikap dan determinasi selama latihan, Kobe jauh lebih baik dibanding Jordan. Saya tahu Mike mungkin akan protes terhadap apa yang saya katakan, meskipun memang itulah kebenarannya."